BK KARIR
ARAH PILIHAN KARIR SISWA SMP
![]() |
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
FATMAWATI
AGUSTINA (06101007009)
KATARINA
JULI AYU (06101007003)
MERIANSYAH
(061010070019)
PEBRIA
HESTININGTIAS (061010070011 )
SYAFARANI
YULIJUNNUR (06101007026)
PRODI
PEND. BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2012
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karir
adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu yang
digunakan untuk menjelaskan individu pada masing-masing peran atau statusnya. Semua individu didunia ini membutuhkan karir
(pekerjaan) dalam kehidupannya baik itu sebagai sumber untuk individu tersebut mencari nafkah atau untuk kejelasan
status maupun perannya dalam masyarakat.
Tak terkecuali
para siswa, mereka pun kelak dimasa yang akan datang membutuhkan karir atau
pekerjaan untuk melangsungkan kehidupannya. Oleh sebab itu, mereka sedini
mungkin harus diberikan pengarahan tentang karir yang akan mereka pilih. Salah
satu yang dapat memberikan pengarahan karir para siswa ini tentu para pendidiknya disekolah. Biasanya
disekolah-sekolah ini terdapat program bagi para siswa yang membantu siswa untuk menentukan pilihan
karirnya kelak. Program ini biasa disebut dengan bimbingan karir, bimbingan
karir disekolah ini merupakan proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja,
serta mampu mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat mengelola
pengembangan karirnya.
Bimbingan
karir sangat dibutuhkan oleh para siswa, karena dengan dilaksanakannya
bimbingan karir ini maka sangat membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya
seperti bakat, minat, kelebihan, dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan
seluk beluk dunia kerja dan berbagai pekerjaan yang diminati siswa sesuai
dengan cita-cita mereka.
Oleh
sebab itu, didalam makalah ini penulis akan membahas mengenai arah pilihan
karir siswa khususnya siswa SMP dengan mengkorelasikan cita-cita mereka dengan
teori-teori pilihan karir atau jabatan. Hal ini guna untuk memberikan gambaran
kepada kita calon pendidik apa yang mempengaruhi para siswa SMP ini memutuskan
atau memilih cita-citanya tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.a Berbagai penjelasan tentang teori perkembangan
karir.
1.2.b Data hasil wawancara arah pilihan karir
terhadap siswa SMP.
1.2.c Menghubungkan
hasil wawancara arah pilhan karir siswa
SMP dengan teori perkembangan karir.
1.3 Tujuan
1.3.a Untuk mengetahui dan memahami berbagai teori
perkembangan karir.
1.3.b Agar dapat mengetahui hasil wawancara arah
pilihan karir siswa SMP.
1.3.c Dapat menghubungkan dan menyimpulkan hasil
wawancara arah pilihan karir siswa SMP dengan teori perkembangan karir.
PEMBAHASAN
2.1 Teori
Perkembangan Karir
2.1.a Teori Pilihan Jabatan atau Karir Menurut Anne Roe
Bukunya yang berjudul Theories
of Vocational Choice, (1956), mengemukakan Hipotesa tentang hubungan antara
pengalaman yang lalu dengan pilihan jabatan :
1) Hipotesa
yang berkenaan dengan dasar-dasar hereditas.
2) Hipotesa
yang mengemukakan bahwa pola perkembangan kemampuan khusus.
3) Hipotesa
yang mengatakan bahwa pilihan pekerjaan seseorang ditentukan pada kesan pertama
atas perasaan-perasaan puas dan frustasi-rustasi yang mendahuluinya.
Ada berbagai macam
pengalaman anak pada masa lalu mempunyai pengaruh terutama berkaitan dengan posisi anak dalam struktur emosi keluarga,
diantaranya:
a) Anak
sebagai pusat curahan emosi orang tua.
b) Anak
yang dijauhi orang tua.
c) Anak
yang diterima yang bisa berbentuk orangtua.
Roe menggolongkan seluruh jabatan atas dua
kategori dasar, yaitu :
- jabatan yang berorientasi pada kontak dengan
orang lain (person oriented).
- jabatan yang berorientasi pada benda-benda (non
person oriented).
2.1.b Teori Pilihan Jabatan atau Karir Menurut Donald
E. Super
Teori ini dasarnya
adalah bahwa kerja itu perwujudan
konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan dia berusaha menerapkan
konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut
paling memungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini, pilihan karier
adalah soal mencocokkan (matching). Dalam teori ini terdapat 12 teori super,
yaitu sebagai berikut :
1)
Orang itu berbeda-beda kemampuan, minat dan kepribadiannya.
2)
Karena sifat-sifat tersebut, orang itu mempunyai kesenangan untuk
melakukan sejumlah pekerjaan.
3)
Setiap pekerjaan menghendaki pola kemampuan, minat dan sifat kepribadian
yang cukup luas, sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan
setiap pekerjaan terbuka bagi bermacam-macam orang.
4)
Preferensi dan kemampuan vokasional, dan konsep diri orang itu
berubah-ubah.
5)
Orang mengalami proses perubahan melalui tahap-tahap pertumbuhan (Growth),
eksplorasi (Exploratory),
kemapanan (establishment), pemeliharaan (maintenance), dan
kemunduran (decline).
6)
Pola karier orang ditentukan oleh taraf sosioekonomi orangtua,
kemampuan mental, ciri kepribadian dan oleh tersedianya kesempatan.
7)
Perkembangan dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu dengan bantuan
untuk pematangan kemampuan.
8)
Perkembangan karier adalah proses mensintesis dan berbuat kompromi dan
pada dasarnya ini adalah soal konsep diri.
9)
Proses mensintesis atau kompromi antara faktor-faktor individu dan
sosial,
10) Penyaluran kemampuan, minat, sifat kepribadian,
dan nilai menentukan diperolehnya kepuasan kerja dan hidup.
11) Kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu
selaras dengan penerapan konsep diri.
12) Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat
organisasi kepribadian bagi kebanyakan orang.
Definisi kematangan karir dari teori super yaitu kematangan karir (career maturity) didefinisikan
sebagai kesesuaian antara perilaku karir individu dengan perilaku karir yang
diharapkan pada usia tertentu pada setiap tahap. Terdapat indikator-indikator
kematangan karir pada remaja, yaitu sebagai berikut :
a) Aspek perencanaan karir
b) Aspek eksplorasi karir
c) Pengetahuan tentang
membuat keputusan karir
d) Pengetahuan (informasi)
tentang dunia kerja
e) Aspek pengetahuan tentang
kelompok pekerjaan
f) Aspek realisme keputusan
karir
g) Orientasi karir
2.1.c Teori Pilihan Jabatan atau Karir Menurut Hoppock
10 Butir teori
pemilihan jabatan menurut Hoppock yaitu sebagai berikut :
1) Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan
atau untuk memenuhi kebutuhan.
2) Pekerjaan, jabatan atau karier yang dipilih
adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan itu paling baik untuk memenuhi
kebutuhannya.
3) Pekerjaan, jabatan atau karier tertentu dipilih
seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat
membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
4) Kebutuhan yang timbul mungkin bisa diterima
secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan tertentu.
5) Pemilihan pekerjaan, jabatan atau karier akan
menjadi lebih baik apabila seseorang lebih mampu memperkirakan bagaimana
sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya.
6) Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi
pilihan pekerjaan, jabatan atau karier karena dengan demikian seseorang akan
mengetahui apa yang diinginkannya, dan ia mengetahui pekerjaan yang tepat bagi
potensi dirinya.
7) Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam
pemilihan jabatan.
8) Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai
atau tidaknya kebutuhan seseorang.
9) Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu
pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang atau dari suatu pekerjaan yang
menyajikan terpenuhinya kebutuhan di masa mendatang.
10) Pilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila
seseorang yakin bahwa perubahan tersebut lebih baik untuk pemenuhan
kebutuhannya.
2.1.d Teori Pilihan Jabatan Menurut John L Holland
Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu
pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor
hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua,
orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Selain itu, John L.
Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan
pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar
minat. Kemudian, setiap tipe-tipe
kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model
orientasi (the model orientation). Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland
adalah sebagai berikut:
1)
Realistis, tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi
kepada penerapan.
2)
Intelektual, tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih
pekerjaan yang bersifat akademik.
3)
Sosial, tipe
model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat
membantu orang lain.
4)
Konvensional, tipe model ini pada umumnya memiliki
kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang
tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi yang kabur,
senang mengabdi,dll.
5)
Usaha, tipe
model ini memiliki ciri khas di antaranya menggunakan keterampilan-keterampilan
berbicara dalam situasi di mana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau
mempengaruhi orang lain.
6)
Artistik, tipe
model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara
tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Terdapat dua hal yang mempengaruhi dalam pemilihan jabatan menurut
John L.Holland, yaitu sebagai berikut :
a.
Pengaruh pengetahuan diri
Pengaruh pengetahuan diri ini lebih ditujukan pada pengetahuan individu
tentang dirinya dari orang lain. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peranan
untuk meningkatkan (increase) atau mengurangi (decrease) ketepatan pilihan
seseorang.
b.
Pengaruh luar atau lingkungan
Pengaruh ini memiliki
faktor yang sangat luas, dijelaskan bahwa dalam memilih jabatan atau pekerjaan
individu dapat dipengaruhi dengan tekanan sosial seperti, tuntutan orang tua,
pengaruh dari masa kecil, lingkungan pergaulan, dsb. Hal tersebut sangat
mempengaruhi individu dalam hasil pengukuran pada tingkat hirarkis dan hirarkis perkembangan.
2.1.e Teori Pilihan Jabatan
Menurut Peter Blau et al
Peter M. Blau, Jhon W, Gustad, Richard Jessor,
Herbert S. Parnes, Richard C, Wilcock dalam
teorinya yang berorientasi kepada metode Behavioral,
berpendapat bahwa arah pilih pekerjaan adalah ciri-ciri psikis dari
individu, proses motivasi, dan strata status sosial dari orang tua
individu. Pilihan pekerjaan adalah merupakan suatu proses yang berlangsung lama
dan dipengaruhi oleh berbagai factor, apakah itu berupa factor penunjang maupun
factor penghambat yang luluh bersama dalam proses itu sendiri. Pengalaman
sosial, interaksi dengan orang lain, potensi-potensi yang dimiliki individu,
aspirasi orang tua, keadaan sosial ekonommi keluarga, dan lain-lain
mempengaruhi posisi stuktur sosial individu. Pada pemilihan pekerjaan minat dan
keterampilan yang dimiliki individu dan telah terpegaruh oleh struktur
sosial masa lalunya, sebenarnya kesempatan serta kebutuhan akan suatu pekerjaan
itu semuanya dipengaruhi serta ditentukan oleh struktur sosial pada saat ini.
Pilihan seseorang terhadap suatu pekerjaan
didorong oleh factor adanya kecenderungan untuk mendapatkan ganjaran dan factor
pengharapan terhadap terjadinya perubahan. Kedua factor ini terwujud disebabkan
karena usaha yang berhasil dalam proses belajar dari pengalaman-pengalaman
sosial. Maka dari itu individu akan berhasil untuk mengadakan pilihan pekerjaan
disebakan oleh karena adanya informasi yang cukup memadai mengenai pekerjaan
yang akan dipilihnya.
Faktor-faktor yang menentukan dalam memasuki
pekerjaan terdiri dari delapan macam, empat bagian berhubungan dengan pekerjaan
dan empat bagian lagi berhubungan dengan karakter individu. Macam-macam factor
yang menentukan dalam memasuki pekerjaan, diantaranya:
1)
Tuntutan
anggota baru untuk dapat lebih maju mendapatkan hari libur atau cuti untuk
beberapa waktu lamanya,
2)
Faktor
kebutuhan fungsional misalnya teknik kualifikasi,
3)
Faktor
kebutuhan non fungsional, yaitu suatu seleksi yang didasarkan atas dasar
criteria yang tidak relevan, seperti: status veteran, wajah yang menarik,
agama, dan lain-lain,
4)
Ganjaran
(reward), seperti: gaji (income), prestise, tenaga, dan lain-lain,
5)
Faktor
informasi pekerjaan yang lengkap yang berpengaruh dalam memasuki pekerjaan,
6)
Keterampilan
teknik pekerjaan dalam berbagai macam tugas,
7)
Karakteristik
sosial pekerja yang berpengaruh dalam pengambilam,
8)
Faktor
orientasi nilai masyarakat, yang relative menentukan signifikansi perbedaan
ganjaran dan tarikan kekuatan yang diusahakan.
2.1.f
Teori Perkembangan Jabatan Menurut David V. Tiedeman
Dalam
teorinya, David V. Tiedeman
menemukakan bahwa keputusan untuk memilih pekerjaan, jabatan atau karir
tertentu adalah merupakan suatu rentetan akibat dari keputusan-keputusan yng
diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya dimasa lampau. Penentuan arah
pilih pekerjaan, jabatan, atau karir bukanlah semata-mata lahir dari hasil
lamunan, angan-angan atau dari khayal belaka, tetapi karir sangat erat kaitannya
dengan pendidikan.
1.
Perkembangan dan Keputusan Pekerjaan
Pengambilan
keputusan sangat erat hubungannya dengan periode antisipasi dan periode
implementasi dan kedua periode ini merupakan inti dari suatu perkembangan
pekerjaan. Keputusan yang telah ditetapkan atau dipilih oleh individu terhadap
suatu lapangan kerja memiliki pengaruh yang luas, besar dan penting terhadap
keserasian atau keharmonisan hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat. Perkembangan pekerjaan itu diorientasikan dari keputusan
mengenai sekolah, kerja dan kehidupannya, di mana dia dimatangkan. Pengambilan
keputusan menurut David V. Tiedeman, dibagi
menjadi dua periode, yaitu periode antisipasi (anticipation) dan implementasi (implementation).
a. Periode Antisipasi (The
Period of Anticipation)
Tingkah laku
antisipasi itu sendiri bermanfaat dalam analisis tahap-tahap dalam periode ini.
Termasuk yang relevan dalam periode ini adalah terdiri dari tahap-tahap:
1) Tahap Eksplorasi
2) Tahap Kristalisasi
3) Tahap Pemilihan
4) Tahap Spesifikasi atau Klarifikasi
b. Periode Implementasi dan
Penyesuaian (The Period of Implementasi and Adjustment)
Periode
Implementasi dan Penyesuaian ini oleh David
V. Tiedeman, digolongkan menjadi tiga tahap, yaitu:
1) Tahap Induksi
2) Tahap Transisi
3) Tahap Mempertahankan (maintenance)
2. Ketergantungan Antara Keputusan Yang Satu Dengan Yang Lain dan
Perkembangan Pekerjaan (Dependent
Decesions and Vocational)
Dikemukakan
bahwa proses-proses mengenai langkah menentukan suatu tindakan keputusan dan
implementasi putusan dengan tujuan untuk membawa atau mengarahkan minat khusus
ke dalam suatu hubungan kerja sama mungkin akan dapat dicapai dalam setiap
keputusan yang berkaitan dengan perkembangan kerja.
Arah dari
peranan yang menyangkut relevansi dengan keputusan itu dapat berhubungan secara
serentak dengan keputusan-keputusan lain. Manusia dapat merefleksikan hal-hal
atau masalah-masalah khusus ini ke dalam suatu system organisasi yang
berbeda-beda. Dari system-system dan tingkatan susunan yang kedua (yang lebih luas)
inilah yang menentukan ciri khas atau corak dari perkembangan pekerjaan.
Berdasarkan
masalah-masalah tersebut maka memungkinkan bagi seseorang untuk secara alamiah
menumbuhkan kesegaran diri dalam pendidikan di sekolah. Hal semacam ini juga
memungkinkan untuk merangsang minat yang menyenangkan dan menyimpulkan tentang
pilihan sekolah kejuruan (ex. Sekolah perawat atau medis) dan secara tentatif
mengadakan kristalisasi dalam lapangan pendidikan kejuruan, serta dengan
mengadakan ekplorasi pelaksanaan praktek di lapangan.
Perkembangan
kerja diidentikkan dengan perkembangan diri (self-development) dengan tujuan yang ingin dicapai ialah untuk
mengadakan pilihan, memasuki
pekerjaan, dan kemajuan dalam
pendidikan dan pekerjaan yang
ditempuh.
Proses
tersebut terjadi selaras dengan adanya perputaran waktu pada diri manusia yang
memiliki berbagai kemampuan untuk berantisipasi melihat beberapa kemungkinan
ang prospeknya untuk memiliki pengalaman, membuat evaluasi dan memiliki
kesan-kesan atau daya ingatan. Oleh karena itu, perkembangan kerja tidaklah
hanya berlangsung dalam konteks pengambilan satu keputusan saja, tetapi
perkembangan kerja itu biasanya terjadi dalam konteks dari bermacam-macam
keputusan.
Antisipasi
pada suatu saat tertentu memandang kepada satu atau lebih keputusan yang
berpengaruh kepada pola tindakan seseorang, menyangkut:
a. Suatu keputusan tertentu yang sedang dipikirkan
sekarang,
b. Keputusan-keputusan terdahulu yang belum lengkap
atau belum selesai tindak lanjutnya,
c. Keputusan-keputusan kemudian yang belum
dilaksanakan.
2.2 Data Hasil
Wawancara Arah Pilihan Karir Siswa SMP
2.2.a Tabel Data Hasil Wawancara
No.
|
Nama
|
JK
|
Pekerjaan Orangtua
|
Ingin Melanjutkan Sekolah ke-
|
Cita-cita
|
Alasan
|
1.
|
Afifah Nabila Sari
|
Pr
|
Ayah: Wiraswasta
Ibu :
Wirasawasta
|
SMA N 1 Baturaja
|
Pramugari
|
Ingin jalan-jalan keliling dunia.
|
2.
|
Ramona Arneli
|
Pr
|
Ayah : Petani
Ibu :
Pedagang
|
SMA N 1 Belitang
|
Bidan
|
Karena dalam keluarga saya belum ada yg menjadi
bidan.
|
3.
|
Meri Amnesti
|
Pr
|
Ayah : Wiraswasta
Ibu :
Ibu RT
|
SMA Muhammadiyah2 Palembang
|
Guru Matematika
|
Karena saya suka pelajaran matematika& nilai
matema-tika saya sela-lu baik.
|
4.
|
Rendi Sandu
|
Lk
|
Ayah : Guru SMA
Ibu : Guru
SMA
|
SMA N 1 Baturaja
|
Guru
|
Karena hampir semua keluar ga saya guru jadi saya
juga ingin jadi guru.
|
5.
|
Hashabi
|
Lk
|
Ayah : Pedagang
Ibu :
Ibu RT
|
SMK N 1 Baturaja
|
Chef
|
Karena saya suka memasak
|
6.
|
Weni Oktavia Nada
|
Pr
|
Ayah : PNS
Ibu :
Ibu RT
|
SMA N 1 Indralaya
|
Dokter
|
Karena ingin membantu org yang sdg sakit.
|
7.
|
Icha R. Hutcherson
|
Pr
|
Ayah : PNS
Ibu :
Designer
|
SMA N 1 Yogyakarta
|
Psikolog
|
Karena
pernah di tes
DMI ter-nyata
kemam puan
pemaha man
terhadap perasaan baik,
jadi diarahkan menjadi psiko log
&
memang berminat juga jadi psikolog.
|
8.
|
Annisa Maharani
|
Pr
|
Ayah : Guru SMA
Ibu :
Guru SD
|
SMA PGRI Indralaya
|
Guru
|
Karena ingin mengikuti pe-kerjaan ortu.
|
9.
|
Rahmat Hidayat
|
Lk
|
Ayah : Wiraswasta
Ibu :
Ibu RT
|
SMA N 1 Palembang
|
Polisi
|
Ingin menjaga keamanan di masyarakat.
|
10.
|
Ani Febriani
|
Pr
|
Ayah : Wiraswasta
Ibu :
Wiraswasta
|
SMA N 1 Indralaya
|
Guru
|
Mau memba-gikan ilmu yg saya miliki ke-pada org
lain.
|
11.
|
Agung
Nugraha
|
Lk
|
Ayah : PNS
Ibu :
Wiraswasta
|
SMA N 1 Palembang
|
Pemain Sepakbola
|
Karena suka bermain bola.
|
12.
|
Muhammad
Iqbal
|
Lk
|
Ayah : PNS
Ibu :
PNS
|
SMA N 3 Indralaya
|
Pilot
|
Karena ingin keliling dunia.
|
13.
|
Willy
Nopiansyah
|
Lk
|
Ayah : Wiraswasta
Ibu :
Ibu RT
|
SMK N 6 Palembang
|
Koki (Chef)
|
Karena sangat suka masak.
|
14.
|
Rini
Septalina
|
Pr
|
Ayah : PNS
Ibu :
PNS
|
SMA N 3 Palembang
|
Dokter
|
Ingin memban tu orang yang sakit.
|
15.
|
Nyayu Agustina
|
Pr
|
Ayah : Wiraswasta
Ibu :
Ibu RT
|
SMA Muhammadiyah2 Palembang
|
Guru
|
Karena ingin mencerdaskan anak bangsa.
|
16.
|
Sepriana
Wulandari
|
Pr
|
Ayah : PNS
Ibu :
Guru
|
SMA N 2 Palembang
|
Hakim
|
Karena ingin menegakkan kebenaran
|
17.
|
Desi
Cahyanti
|
Pr
|
Ayah : Pol-PP
Ibu : Ibu
RT
|
SMA N 1 Indralaya
|
Arsitek
|
Karena ingin merancang rumah sendiri,
membanggakan orangtua
|
18.
|
Fitra Marega
|
Pr
|
Ayah : PNS
Ibu :
Ibu RT
|
SMA N 1 Indralaya
|
Dokter
|
Karena mau membantu org yang sakit tapi tidak
punya biaya.
|
19.
|
Sulaiman
|
Lk
|
Ayah : Petani
Ibu :
Ibu RT
|
MAN Sakatiga
|
Dokter
|
Karena bisa me nolong banyak orang.
|
20.
|
Lia
Handayani
|
Pr
|
Ayah : Buruh
Ibu :
Ibu RT
|
MAN Sakatiga
|
Guru
|
Karena guru pekerjaan yang mulia.
|
21.
|
Novianti
|
Pt
|
Ayah : Buruh
Ibu :
Ibu RT
|
SMA N 1 Indralaya
|
Guru
|
Karena ingin mengamalkan ilmu yang di dapat.
|
22.
|
Amelga
Amalia H.
|
Pr
|
Ayah : Wiraswasta
Ibu : Ibu
RT
|
SMA N 1 Baturaja
|
Model
|
Karena ingin menyalurkan hobby saya menjadi
model.
|
23.
|
M. Ilham
|
Lk
|
Ayah : Anggota DPR
Ibu :
Ibu RT
|
SMA N 17 Palembang
|
Anggota DPR
|
Ingin menjadi seperti ayah saya.
|
24.
|
Argha Novan
Rosiansiesha
|
Lk
|
Ayah : PNS
Ibu : Ibu RT |
SMA N 1 Baturaja
|
Astronot
|
Karena senang dg astronomi (luar angkasa).
|
25.
|
Ayu
Juliani
|
Pr
|
Ayah : PNS
Ibu :
PNS
|
SMA N 4 Baturaja
|
Apoteker
|
Karena
bermi -nat
di bidang
kesehatan tapi tidak suka me-lihat
darah jadi saya mau men-jadi
apoteker saja.
|
* JK : Jenis Kelamin, Pr : Perempuan, Lk :
Laki-laki
2.2.b Tabel Kesimpulan Arah Pilihan Karir Siswa SMP
No.
|
Jenis Pekerjaan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Alasan
|
1.
|
Guru
|
1 orang
|
6 orang
|
- Karena saya suka pelajaran mate-matika dan nilai
matematika saya selalu baik.
- Karena ingin membagi ilmu yang didapat serta mencerdaskan ke-hidupan
bangsa.
- Mengikuti pekerjaan orangtua
|
2.
|
Dokter
|
1 orang
|
3 orang
|
Ingin membantu orang yang sakit agar cepat
sembuh.
|
3.
|
Koki (Chef)
|
2 orang
|
-
|
Karena suka memasak.
|
4.
|
Pramugari
|
-
|
1 orang
|
Ingin jalan-jalan kelilimg dunia.
|
5.
|
Bidan
|
-
|
1 orang
|
Karena dalam keluarga saya belum ada yg menjadi
bidan.
|
6.
|
Psikolog
|
-
|
1 orang
|
Karena
pernah di tes
DMI ter-nyata
kemam puan
pemaha man
terhadap perasaan baik,
jadi diarahkan menjadi psiko log
&
memang berminat juga jadi psikolog.
|
7.
|
Polisi
|
1 orang
|
-
|
Ingin menjaga keamanan dimasyarakat.
|
8.
|
Pemain Sepakbola
|
1 orang
|
-
|
Karena suka bermain bola.
|
9.
|
Pilot
|
1 orang
|
-
|
Karena ingin keliling dunia.
|
10.
|
Hakim
|
-
|
1 orang
|
Karena ingin menegakkan kebenaran.
|
11.
|
Arsitek
|
-
|
1 orang
|
Karena ingin merancang rumah sendiri dan membanggakan
orangtua.
|
12.
|
Model
|
-
|
1 orang
|
Karena ingin menyalurkan hobby saya menjadi
model.
|
13.
|
Anggota DPR
|
1 orang
|
-
|
Ingin menjadi seperti ayah saya.
|
14.
|
Astronot
|
1 orang
|
-
|
Karena senang dengan asstronomi (luar angkasa).
|
15.
|
Apoteker
|
-
|
1 orang
|
Karena
berminat di bidang
kesehatan tapi tidak suka melihat darah jadi saya mau men-jadi apoteker saja.
|
2.3 Hubungan
Hasil Wawancara Arah Pilihan Karir Siswa SMP dengan Teori Perkembangan Karir
Dari hasil
wawancara arah pilihan karir siswa SMP ternyata 7 dari 25 orang bercita-cita
menjadi guru, 4 menjadi dokter, 2 menjadi koki (chef), dan sisanya cita-cita
mereka beragam. Sedangkan alasan mereka memilih cita-cita tersebut berbeda-beda
pula, tetapi alasan yang paling banyak yaitu karena hobby mereka dibidang
tersebut,selain itu karena mereka ingin mengikuti pekerjaan orangtua mereka,
lalu karena mereka menganggap cita-cita mereka kelak adalah pekerjaan yang
mulia, dll.
Jika
dihubungkan antara hassil wawancara dengan teori perkembangan karir, maka
dilihat dari cita-cita, pekerjaan orangtua, dan alasan para siswa SMP ini maka
teori yang paling mencolok adalah teori pilihan jabatan atau
karir menurut Donald E. Super.
Dalam teori pilihan jabatan ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan dia
berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut
orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Dari hasil wawancara
terhadap siswa SMP ini nampak sekali bahwa para siswa bercita-cita sesuai yang
mereka inginkan karena mereka tahu kemampuan atau minat mereka dibidang
tersebut dan mereka pun menyukai bidang tersebut. Sehingga arah pilihan karir
atau cita-cita mereka berhubungan dengan minat atau hal yang mereka sukai
sehingga membuat mereka bisa mengekspresikan diri serta mengeksplore kemampuan
mereka dibidang yang disukai dan dianggapnya mampu dibidang tersebut.
Selain itu juga teori pilihan jabatan menurut John L. Holland berkesinambungan dengan alasan
para siswa SMP ini memilih cita-cita mereka dan juga pengaruh lingkungan dalam
siswa memilih cita-citanya tersebut. Sesuai dengan yang dijelaskan dalam teori
yang dikembangkan oleh John L. Holland bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan
merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas (keturunan) dengan
segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap
memiliki peranan yang penting. Disini para siswa SMP yang
diwawancarai banyak memilih cita-citanya karena ingin mengikuti pekerjaan orangtuanya. Para
siswa SMP ini menganggap cita-cita mereka sedikit banyak dipengaruhi oleh
faktor hereditas (keturunan) karena mereka terlahir dikeluarga dengan orangtua
dan anggota keluraga yang lainnya pekerjaannya sama maka mereka juga kelak
pekerjaanya akan sama seperti anggota keluarga lainnya.
Disamping faktor hereditas menurut John L. Holland
terdapat pengaruh lingkungan dalam memilih suatu pekerjaan. Para siswa SMP ini
memilih cita-citanya karena selain ingin mengikuti jejak orangtuanya namun
karena orangtua mereka juga memang menjadi contoh yang baik dalam pekerjaan
tersebut sehingga mereka ikut tertarik memilih pekerjaan seperti orangtua
mereka.
John L. Holland merumuskan pula
tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas
inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu
dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi (the model
orientation). Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland yang berhubungan dengan arah
pilihan karir siswa SMP yang diwawancarai yaitu para siswa SMP ini banyak yang
bercita-cita menjadi guru dan dokter dengan alasan yang mengarah bahwa
pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang mulia. Siswa seperti ini termasuk
dalam model orientasi intelektual dan sosial. Dikatakan intelektual karena
cita-cita sebagai guru dan dokter yang banyak dipilih oleh para siswa ini
berkecenderungan bersifat akademik tetapi termasuk juga tipe sosial karena
pekerjaan ini bersifat membantu orang lain.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karir
adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu yang
digunakan untuk menjelaskan individu pada masing-masing peran atau statusnya. Sedangkan,
bimbingan karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, serta mampu
mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat mengelola pengembangan
karirnya.
Dalam
bimbingan karir terdapat beberapa teori tentang perkembangan karir, namun teori
perkembangan karir dari Donald E. Super dan John L. Holland adalah teori yang
berkesinambungan dengan arah pilihan karir siswa SMP dilihat dari hasil
wawancara. Teori kedua ahli ini membahas mengenai minat dan kemampuan, faktor
hereditas (keturunan), pengaruh lingkungan, dll. Hal ini sesuai dengan alasan
dan pekerjaan orangtua dalam siswa memilih cita-citanya, yaitu karena berminat
dibidang tersebut atau karena mengikuti jejak orangtua mereka ataupun pengaruh
orangtua dan keluarga mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno & Amti, Erman.,Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta,2004.
Sukardi, Dewa Ketut &
Kusmawati, Desak P.E. Nila., Proses
Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar