Senin, 21 Januari 2013

BK Karir


BK KARIR
ARAH PILIHAN KARIR SISWA SMP


 





DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
FATMAWATI AGUSTINA (06101007009)
KATARINA JULI AYU (06101007003)
MERIANSYAH (061010070019)
PEBRIA HESTININGTIAS (061010070011 )
SYAFARANI YULIJUNNUR (06101007026)

PRODI PEND. BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012


PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Karir adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu yang digunakan untuk menjelaskan individu pada masing-masing peran atau statusnya.  Semua individu didunia ini membutuhkan karir (pekerjaan) dalam kehidupannya baik itu sebagai sumber untuk individu  tersebut mencari nafkah atau untuk kejelasan status maupun perannya dalam masyarakat.

Tak terkecuali para siswa, mereka pun kelak dimasa yang akan datang membutuhkan karir atau pekerjaan untuk melangsungkan kehidupannya. Oleh sebab itu, mereka sedini mungkin harus diberikan pengarahan tentang karir yang akan mereka pilih. Salah satu yang dapat memberikan pengarahan karir para siswa  ini tentu para pendidiknya disekolah. Biasanya disekolah-sekolah ini terdapat program bagi para siswa  yang membantu siswa untuk menentukan pilihan karirnya kelak. Program ini biasa disebut dengan bimbingan karir, bimbingan karir disekolah ini merupakan proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, serta mampu mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat mengelola pengembangan karirnya.

Bimbingan karir sangat dibutuhkan oleh para siswa, karena dengan dilaksanakannya bimbingan karir ini maka sangat membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti bakat, minat, kelebihan, dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai pekerjaan yang diminati siswa sesuai dengan cita-cita mereka.

Oleh sebab itu, didalam makalah ini penulis akan membahas mengenai arah pilihan karir siswa khususnya siswa SMP dengan mengkorelasikan cita-cita mereka dengan teori-teori pilihan karir atau jabatan. Hal ini guna untuk memberikan gambaran kepada kita calon pendidik apa yang mempengaruhi para siswa SMP ini memutuskan atau memilih cita-citanya tersebut.



1.2  Rumusan Masalah
1.2.a  Berbagai penjelasan tentang teori perkembangan karir.
1.2.b  Data hasil wawancara arah pilihan karir terhadap siswa SMP.
1.2.c Menghubungkan hasil wawancara  arah pilhan karir siswa SMP dengan teori perkembangan karir.

1.3  Tujuan
1.3.a   Untuk mengetahui dan memahami berbagai teori perkembangan karir.
1.3.b   Agar dapat mengetahui hasil wawancara arah pilihan karir siswa SMP.
1.3.c  Dapat menghubungkan dan menyimpulkan hasil wawancara arah pilihan karir siswa SMP dengan teori perkembangan karir.


















PEMBAHASAN

2.1  Teori Perkembangan Karir
2.1.a Teori Pilihan Jabatan atau Karir Menurut Anne Roe
Bukunya yang berjudul Theories of Vocational Choice, (1956), mengemukakan Hipotesa tentang hubungan antara pengalaman yang lalu dengan pilihan jabatan :
1)  Hipotesa yang berkenaan dengan dasar-dasar hereditas.
2)  Hipotesa yang mengemukakan bahwa pola perkembangan kemampuan khusus.
3) Hipotesa yang mengatakan bahwa pilihan pekerjaan seseorang ditentukan pada kesan pertama atas perasaan-perasaan puas dan frustasi-rustasi yang mendahuluinya.

Ada berbagai macam pengalaman anak pada masa lalu mempunyai pengaruh terutama berkaitan dengan posisi anak dalam struktur emosi keluarga, diantaranya:
a)  Anak sebagai pusat curahan emosi orang tua.
b)  Anak yang dijauhi orang tua.
c)  Anak yang diterima yang bisa berbentuk orangtua.

Roe menggolongkan seluruh jabatan atas dua kategori dasar, yaitu :
-   jabatan yang berorientasi pada kontak dengan orang lain (person oriented).
-   jabatan yang berorientasi pada benda-benda (non person oriented).

2.1.b Teori Pilihan Jabatan atau Karir Menurut Donald E. Super
Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan dia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini, pilihan karier adalah soal mencocokkan (matching). Dalam teori ini terdapat 12 teori super, yaitu sebagai berikut :
1)        Orang itu berbeda-beda kemampuan, minat dan kepribadiannya.
2)        Karena sifat-sifat tersebut, orang itu mempunyai kesenangan untuk melakukan sejumlah pekerjaan.
3)        Setiap pekerjaan menghendaki pola kemampuan, minat dan sifat kepribadian yang cukup luas, sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan setiap pekerjaan terbuka bagi bermacam-macam orang.
4)        Preferensi dan kemampuan vokasional, dan konsep diri orang itu berubah-ubah.
5)        Orang mengalami proses perubahan melalui tahap-tahap pertumbuhan (Growth), eksplorasi (Exploratory),  kemapanan (establishment), pemeliharaan (maintenance), dan kemunduran (decline).
6)        Pola karier orang ditentukan oleh taraf sosioekonomi orangtua, kemampuan mental, ciri kepribadian dan oleh tersedianya kesempatan.
7)        Perkembangan dalam melewati tahap-tahap dapat dipandu dengan bantuan untuk pematangan kemampuan.
8)        Perkembangan karier adalah proses mensintesis dan berbuat kompromi dan pada dasarnya ini adalah soal konsep diri.
9)        Proses mensintesis atau kompromi antara faktor-faktor individu dan sosial,
10)    Penyaluran kemampuan, minat, sifat kepribadian, dan nilai menentukan diperolehnya kepuasan kerja dan hidup.
11)    Kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu selaras dengan penerapan konsep diri.
12)    Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat organisasi kepribadian bagi kebanyakan orang.
Definisi kematangan karir dari teori super yaitu kematangan karir (career maturity) didefinisikan sebagai kesesuaian antara perilaku karir individu dengan perilaku karir yang diharapkan pada usia tertentu pada setiap tahap. Terdapat indikator-indikator kematangan karir pada remaja, yaitu sebagai berikut :
a)    Aspek perencanaan karir
b)   Aspek eksplorasi karir
c)    Pengetahuan tentang membuat keputusan karir
d)   Pengetahuan (informasi) tentang dunia kerja
e)    Aspek pengetahuan tentang kelompok pekerjaan
f)     Aspek realisme keputusan karir
g)    Orientasi karir

2.1.c Teori Pilihan Jabatan atau Karir Menurut Hoppock
10 Butir teori pemilihan jabatan menurut Hoppock yaitu sebagai berikut :
1)      Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan.
2)      Pekerjaan, jabatan atau karier yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan itu paling baik untuk memenuhi kebutuhannya.
3)      Pekerjaan, jabatan atau karier tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
4)      Kebutuhan yang timbul mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan tertentu.
5)      Pemilihan pekerjaan, jabatan atau karier akan menjadi lebih baik apabila seseorang lebih mampu memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya.
6)      Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi pilihan pekerjaan, jabatan atau karier karena dengan demikian seseorang akan mengetahui apa yang diinginkannya, dan ia mengetahui pekerjaan yang tepat bagi potensi dirinya.
7)      Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan.
8)      Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai atau tidaknya kebutuhan seseorang.
9)      Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang atau dari suatu pekerjaan yang menyajikan terpenuhinya kebutuhan di masa mendatang.
10)  Pilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.

2.1.d Teori Pilihan Jabatan Menurut John L Holland
Pada teori yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Selain itu, John L. Holland juga merumuskan tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.  Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi (the model orientation). Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland adalah sebagai berikut:
1)      Realistis, tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan kerja yang berorientasi kepada penerapan.
2)       Intelektual, tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik.
3)       Sosial, tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih lapangan pekerjaan yang bersifat membantu orang lain.
4)      Konvensional, tipe model ini pada umumnya  memiliki kecenderungan untuk terhadap kegiatan verbal, ia menyenangi bahasa yang tersusun baik, numerical (angka) yang teratur, menghindari situasi yang kabur, senang mengabdi,dll.
5)      Usaha, tipe model ini memiliki ciri khas di antaranya menggunakan keterampilan-keterampilan berbicara dalam situasi di mana ada kesempatan untuk menguasai orang lain atau mempengaruhi orang lain.
6)      Artistik, tipe model orientasi ini memiliki kecenderungan berhubungan dengan orang lain secara tidak langsung, bersifat sosial dan sukar menyesuaikan diri.
Terdapat dua hal yang mempengaruhi dalam pemilihan jabatan menurut John L.Holland, yaitu sebagai berikut :
a.       Pengaruh pengetahuan diri
Pengaruh pengetahuan diri ini lebih ditujukan pada pengetahuan individu tentang dirinya dari orang lain. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peranan untuk meningkatkan (increase) atau mengurangi (decrease) ketepatan pilihan seseorang.
b.      Pengaruh luar atau lingkungan
Pengaruh ini memiliki faktor yang sangat luas, dijelaskan bahwa dalam memilih jabatan atau pekerjaan individu dapat dipengaruhi dengan tekanan sosial seperti, tuntutan orang tua, pengaruh dari masa kecil, lingkungan pergaulan, dsb. Hal tersebut sangat mempengaruhi individu dalam hasil pengukuran pada tingkat hirarkis dan hirarkis perkembangan.

2.1.e Teori Pilihan Jabatan Menurut Peter Blau et al
Peter M. Blau, Jhon W, Gustad, Richard Jessor, Herbert S. Parnes, Richard C, Wilcock dalam teorinya yang berorientasi kepada metode Behavioral, berpendapat bahwa arah pilih pekerjaan adalah ciri-ciri psikis dari individu, proses motivasi, dan strata status sosial dari orang tua individu. Pilihan pekerjaan adalah merupakan suatu proses yang berlangsung lama dan dipengaruhi oleh berbagai factor, apakah itu berupa factor penunjang maupun factor penghambat yang luluh bersama dalam proses itu sendiri. Pengalaman sosial, interaksi dengan orang lain, potensi-potensi yang dimiliki individu, aspirasi orang tua, keadaan sosial ekonommi keluarga, dan lain-lain mempengaruhi posisi stuktur sosial individu. Pada pemilihan pekerjaan minat dan keterampilan yang dimiliki individu dan telah terpegaruh oleh struktur sosial masa lalunya, sebenarnya kesempatan serta kebutuhan akan suatu pekerjaan itu semuanya dipengaruhi serta ditentukan oleh struktur sosial pada saat ini.
Pilihan seseorang terhadap suatu pekerjaan didorong oleh factor adanya kecenderungan untuk mendapatkan ganjaran dan factor pengharapan terhadap terjadinya perubahan. Kedua factor ini terwujud disebabkan karena usaha yang berhasil dalam proses belajar dari pengalaman-pengalaman sosial. Maka dari itu individu akan berhasil untuk mengadakan pilihan pekerjaan disebakan oleh karena adanya informasi yang cukup memadai mengenai pekerjaan yang akan dipilihnya.
Faktor-faktor yang menentukan dalam memasuki pekerjaan terdiri dari delapan macam, empat bagian berhubungan dengan pekerjaan dan empat bagian lagi berhubungan dengan karakter individu. Macam-macam factor yang menentukan dalam memasuki pekerjaan, diantaranya:
1)      Tuntutan anggota baru untuk dapat lebih maju mendapatkan hari libur atau cuti untuk beberapa waktu lamanya,
2)      Faktor kebutuhan fungsional misalnya teknik kualifikasi,
3)      Faktor kebutuhan non fungsional, yaitu suatu seleksi yang didasarkan atas dasar criteria yang tidak relevan, seperti: status veteran, wajah yang menarik, agama, dan lain-lain,
4)       Ganjaran (reward), seperti: gaji (income), prestise, tenaga, dan lain-lain,
5)      Faktor informasi pekerjaan yang lengkap yang berpengaruh dalam memasuki pekerjaan,
6)      Keterampilan teknik pekerjaan dalam berbagai macam tugas,
7)      Karakteristik sosial pekerja yang berpengaruh dalam pengambilam,
8)      Faktor orientasi nilai masyarakat, yang relative menentukan signifikansi perbedaan ganjaran dan tarikan kekuatan yang diusahakan.

2.1.f  Teori Perkembangan Jabatan Menurut David V. Tiedeman
Dalam teorinya, David V. Tiedeman menemukakan bahwa keputusan untuk memilih pekerjaan, jabatan atau karir tertentu adalah merupakan suatu rentetan akibat dari keputusan-keputusan yng diambil individu pada tahap-tahap kehidupannya dimasa lampau. Penentuan arah pilih pekerjaan, jabatan, atau karir bukanlah semata-mata lahir dari hasil lamunan, angan-angan atau dari khayal belaka, tetapi karir sangat erat kaitannya dengan pendidikan.

1.       Perkembangan dan Keputusan Pekerjaan
Pengambilan keputusan sangat erat hubungannya dengan periode antisipasi dan periode implementasi dan kedua periode ini merupakan inti dari suatu perkembangan pekerjaan. Keputusan yang telah ditetapkan atau dipilih oleh individu terhadap suatu lapangan kerja memiliki pengaruh yang luas, besar dan penting terhadap keserasian atau keharmonisan hidupnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Perkembangan pekerjaan itu diorientasikan dari keputusan mengenai sekolah, kerja dan kehidupannya, di mana dia dimatangkan. Pengambilan keputusan menurut David V. Tiedeman, dibagi menjadi dua periode, yaitu periode antisipasi (anticipation) dan implementasi (implementation).
a.       Periode Antisipasi (The Period of Anticipation)
Tingkah laku antisipasi itu sendiri bermanfaat dalam analisis tahap-tahap dalam periode ini. Termasuk yang relevan dalam periode ini adalah terdiri dari tahap-tahap:
1)      Tahap Eksplorasi
2)      Tahap Kristalisasi
3)      Tahap Pemilihan
4)      Tahap Spesifikasi atau Klarifikasi

b.      Periode Implementasi dan Penyesuaian (The Period of Implementasi and Adjustment)
Periode Implementasi dan Penyesuaian ini oleh David V. Tiedeman, digolongkan menjadi tiga tahap, yaitu:
1)      Tahap Induksi
2)      Tahap Transisi
3)      Tahap Mempertahankan (maintenance)
2.  Ketergantungan Antara Keputusan Yang Satu Dengan Yang Lain dan Perkembangan Pekerjaan (Dependent Decesions and Vocational)
Dikemukakan bahwa proses-proses mengenai langkah menentukan suatu tindakan keputusan dan implementasi putusan dengan tujuan untuk membawa atau mengarahkan minat khusus ke dalam suatu hubungan kerja sama mungkin akan dapat dicapai dalam setiap keputusan yang berkaitan dengan perkembangan kerja.
Arah dari peranan yang menyangkut relevansi dengan keputusan itu dapat berhubungan secara serentak dengan keputusan-keputusan lain. Manusia dapat merefleksikan hal-hal atau masalah-masalah khusus ini ke dalam suatu system organisasi yang berbeda-beda. Dari system-system dan tingkatan susunan yang kedua (yang lebih luas) inilah yang menentukan ciri khas atau corak dari perkembangan pekerjaan.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka memungkinkan bagi seseorang untuk secara alamiah menumbuhkan kesegaran diri dalam pendidikan di sekolah. Hal semacam ini juga memungkinkan untuk merangsang minat yang menyenangkan dan menyimpulkan tentang pilihan sekolah kejuruan (ex. Sekolah perawat atau medis) dan secara tentatif mengadakan kristalisasi dalam lapangan pendidikan kejuruan, serta dengan mengadakan ekplorasi pelaksanaan praktek di lapangan.
Perkembangan kerja diidentikkan dengan perkembangan diri (self-development) dengan tujuan yang ingin dicapai ialah untuk mengadakan pilihan, memasuki pekerjaan, dan kemajuan dalam  pendidikan dan pekerjaan yang ditempuh.
Proses tersebut terjadi selaras dengan adanya perputaran waktu pada diri manusia yang memiliki berbagai kemampuan untuk berantisipasi melihat beberapa kemungkinan ang prospeknya untuk memiliki pengalaman, membuat evaluasi dan memiliki kesan-kesan atau daya ingatan. Oleh karena itu, perkembangan kerja tidaklah hanya berlangsung dalam konteks pengambilan satu keputusan saja, tetapi perkembangan kerja itu biasanya terjadi dalam konteks  dari bermacam-macam keputusan.
Antisipasi pada suatu saat tertentu memandang kepada satu atau lebih keputusan yang berpengaruh kepada pola tindakan seseorang, menyangkut:
a.       Suatu keputusan tertentu yang sedang dipikirkan sekarang,
b.      Keputusan-keputusan terdahulu yang belum lengkap atau belum selesai tindak lanjutnya,
c.       Keputusan-keputusan kemudian yang belum dilaksanakan.

2.2  Data Hasil Wawancara Arah Pilihan Karir Siswa SMP
2.2.a Tabel Data Hasil Wawancara
No.
Nama
JK
Pekerjaan Orangtua
Ingin Melanjutkan Sekolah ke-
Cita-cita
Alasan
1.
Afifah Nabila Sari
Pr
Ayah: Wiraswasta
Ibu   : Wirasawasta
SMA N 1 Baturaja
Pramugari
Ingin jalan-jalan keliling dunia.
2.
Ramona Arneli
Pr
Ayah : Petani
Ibu    : Pedagang
SMA N 1 Belitang
Bidan
Karena dalam keluarga saya belum ada yg menjadi bidan.
3.
Meri Amnesti
Pr
Ayah : Wiraswasta
Ibu    : Ibu RT
SMA Muhammadiyah2 Palembang
Guru Matematika
Karena saya suka pelajaran matematika& nilai matema-tika saya sela-lu baik.
4.
Rendi Sandu
Lk
Ayah : Guru SMA
Ibu    : Guru SMA
SMA N 1 Baturaja
Guru
Karena hampir semua keluar ga saya guru jadi saya juga ingin jadi guru.
5.
Hashabi
Lk
Ayah : Pedagang
Ibu    : Ibu RT
SMK N 1 Baturaja
Chef
Karena saya suka memasak
6.
Weni Oktavia Nada
Pr
Ayah : PNS
Ibu    : Ibu RT
SMA N 1 Indralaya
Dokter
Karena ingin membantu org yang sdg sakit.
7.
Icha R. Hutcherson
Pr
Ayah : PNS
Ibu    : Designer
SMA N 1 Yogyakarta
Psikolog
Karena pernah di tes DMI ter-nyata kemam puan pemaha man terhadap perasaan baik, jadi diarahkan menjadi psiko log & memang berminat juga jadi psikolog.
8.
Annisa Maharani
Pr
Ayah : Guru SMA
Ibu    : Guru SD
SMA PGRI Indralaya
Guru
Karena ingin mengikuti pe-kerjaan ortu.
9.
Rahmat Hidayat
Lk
Ayah : Wiraswasta
Ibu    : Ibu RT
SMA N 1 Palembang
Polisi
Ingin menjaga keamanan di masyarakat.
10.
Ani Febriani
Pr
Ayah : Wiraswasta
Ibu    : Wiraswasta
SMA N 1 Indralaya
Guru
Mau memba-gikan ilmu yg saya miliki ke-pada org lain.
11.
Agung Nugraha
Lk
Ayah : PNS
Ibu    : Wiraswasta
SMA N 1 Palembang
Pemain Sepakbola
Karena suka bermain bola.
12.
Muhammad Iqbal
Lk
Ayah : PNS
Ibu    : PNS
SMA N 3 Indralaya
Pilot
Karena ingin keliling dunia.
13.
Willy Nopiansyah
Lk
Ayah : Wiraswasta
Ibu    : Ibu RT
SMK N 6 Palembang
Koki (Chef)
Karena sangat suka masak.
14.
Rini Septalina
Pr
Ayah : PNS
Ibu    : PNS
SMA N 3 Palembang
Dokter
Ingin memban tu orang yang sakit.
15.
Nyayu Agustina
Pr
Ayah : Wiraswasta
Ibu    : Ibu RT
SMA Muhammadiyah2 Palembang
Guru
Karena ingin mencerdaskan anak bangsa.
16.
Sepriana Wulandari
Pr
Ayah : PNS
Ibu    : Guru
SMA N 2 Palembang
Hakim
Karena ingin menegakkan kebenaran
17.
Desi Cahyanti
Pr
Ayah : Pol-PP
Ibu   : Ibu RT
SMA N 1 Indralaya
Arsitek
Karena ingin merancang rumah sendiri, membanggakan orangtua
18.
Fitra Marega
Pr
Ayah : PNS
Ibu    : Ibu RT
SMA N 1 Indralaya
Dokter
Karena mau membantu org yang sakit tapi tidak punya biaya.
19.
Sulaiman
Lk
Ayah : Petani
Ibu    : Ibu RT
MAN Sakatiga
Dokter
Karena bisa me nolong banyak orang.
20.
Lia Handayani
Pr
Ayah : Buruh
Ibu    : Ibu RT
MAN Sakatiga
Guru
Karena guru pekerjaan yang mulia.
21.
Novianti
Pt
Ayah : Buruh
Ibu    : Ibu RT
SMA N 1 Indralaya
Guru
Karena ingin mengamalkan ilmu yang di dapat.
22.
Amelga Amalia H.
Pr
Ayah : Wiraswasta
Ibu   : Ibu RT
SMA N 1 Baturaja
Model
Karena ingin menyalurkan hobby saya menjadi model.
23.
M. Ilham
Lk
Ayah : Anggota DPR
Ibu    : Ibu RT
SMA N 17 Palembang
Anggota DPR
Ingin menjadi seperti ayah saya.
24.
Argha Novan Rosiansiesha
Lk
Ayah : PNS
Ibu    : Ibu RT
SMA N 1 Baturaja
Astronot
Karena senang dg astronomi (luar angkasa).
25.
Ayu Juliani
Pr
Ayah : PNS
Ibu    : PNS
SMA N 4 Baturaja
Apoteker
Karena bermi -nat di bidang kesehatan tapi tidak suka me-lihat darah jadi saya mau men-jadi apoteker saja.
* JK : Jenis Kelamin, Pr : Perempuan, Lk : Laki-laki
2.2.b Tabel Kesimpulan Arah Pilihan Karir Siswa SMP
No.
Jenis Pekerjaan
Laki-laki
Perempuan
Alasan
1.
Guru
1 orang
6 orang
- Karena saya suka pelajaran mate-matika dan nilai matematika saya selalu baik.
- Karena ingin membagi ilmu yang didapat serta mencerdaskan ke-hidupan bangsa.
- Mengikuti pekerjaan orangtua
2.
Dokter
1 orang
3 orang
Ingin membantu orang yang sakit agar cepat sembuh.
3.
Koki (Chef)
2 orang
-
Karena suka memasak.
4.
Pramugari
-
1 orang
Ingin jalan-jalan kelilimg dunia.
5.
Bidan
-
1 orang
Karena dalam keluarga saya belum ada yg menjadi bidan.
6.
Psikolog
-
1 orang
Karena pernah di tes DMI ter-nyata kemam puan pemaha man terhadap perasaan baik, jadi diarahkan menjadi psiko log & memang berminat juga jadi psikolog.
7.
Polisi
1 orang
-
Ingin menjaga keamanan dimasyarakat.
8.
Pemain Sepakbola
1 orang
-
Karena suka bermain bola.
9.
Pilot
1 orang
-
Karena ingin keliling dunia.
10.
Hakim
-
1 orang
Karena ingin menegakkan kebenaran.
11.
Arsitek
-
1 orang
Karena ingin merancang rumah sendiri dan membanggakan orangtua.
12.
Model
-
1 orang
Karena ingin menyalurkan hobby saya menjadi model.
13.
Anggota DPR
1 orang
-
Ingin menjadi seperti ayah saya.
14.
Astronot
1 orang
-
Karena senang dengan asstronomi (luar angkasa).
15.
Apoteker
-
1 orang
Karena berminat di bidang kesehatan tapi tidak suka melihat darah jadi saya mau men-jadi apoteker saja.

2.3  Hubungan Hasil Wawancara Arah Pilihan Karir Siswa SMP dengan  Teori Perkembangan Karir
Dari hasil wawancara arah pilihan karir siswa SMP ternyata 7 dari 25 orang bercita-cita menjadi guru, 4 menjadi dokter, 2 menjadi koki (chef), dan sisanya cita-cita mereka beragam. Sedangkan alasan mereka memilih cita-cita tersebut berbeda-beda pula, tetapi alasan yang paling banyak yaitu karena hobby mereka dibidang tersebut,selain itu karena mereka ingin mengikuti pekerjaan orangtua mereka, lalu karena mereka menganggap cita-cita mereka kelak adalah pekerjaan yang mulia, dll.
Jika dihubungkan antara hassil wawancara dengan teori perkembangan karir, maka dilihat dari cita-cita, pekerjaan orangtua, dan alasan para siswa SMP ini maka teori yang paling mencolok adalah teori pilihan jabatan atau karir menurut Donald E. Super. Dalam teori pilihan jabatan ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya orang mempunyai konsep diri dan dia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Dari hasil wawancara terhadap siswa SMP ini nampak sekali bahwa para siswa bercita-cita sesuai yang mereka inginkan karena mereka tahu kemampuan atau minat mereka dibidang tersebut dan mereka pun menyukai bidang tersebut. Sehingga arah pilihan karir atau cita-cita mereka berhubungan dengan minat atau hal yang mereka sukai sehingga membuat mereka bisa mengekspresikan diri serta mengeksplore kemampuan mereka dibidang yang disukai dan dianggapnya mampu dibidang tersebut.
Selain itu juga teori pilihan jabatan menurut John L. Holland berkesinambungan dengan alasan para siswa SMP ini memilih cita-cita mereka dan juga pengaruh lingkungan dalam siswa memilih cita-citanya tersebut. Sesuai dengan yang dijelaskan dalam teori yang dikembangkan oleh John L. Holland bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Disini para siswa SMP yang diwawancarai banyak memilih cita-citanya karena  ingin mengikuti pekerjaan orangtuanya. Para siswa SMP ini menganggap cita-cita mereka sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor hereditas (keturunan) karena mereka terlahir dikeluarga dengan orangtua dan anggota keluraga yang lainnya pekerjaannya sama maka mereka juga kelak pekerjaanya akan sama seperti anggota keluarga lainnya.
Disamping faktor hereditas menurut John L. Holland terdapat pengaruh lingkungan dalam memilih suatu pekerjaan. Para siswa SMP ini memilih cita-citanya karena selain ingin mengikuti jejak orangtuanya namun karena orangtua mereka juga memang menjadi contoh yang baik dalam pekerjaan tersebut sehingga mereka ikut tertarik memilih pekerjaan seperti orangtua mereka.
John L. Holland merumuskan pula tipe-tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat.  Kemudian, setiap tipe-tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut model orientasi (the model orientation). Adapun model orientasi yang dijabarkan oleh John L. Holland yang berhubungan dengan arah pilihan karir siswa SMP yang diwawancarai yaitu para siswa SMP ini banyak yang bercita-cita menjadi guru dan dokter dengan alasan yang mengarah bahwa pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang mulia. Siswa seperti ini termasuk dalam model orientasi intelektual dan sosial. Dikatakan intelektual karena cita-cita sebagai guru dan dokter yang banyak dipilih oleh para siswa ini berkecenderungan bersifat akademik tetapi termasuk juga tipe sosial karena pekerjaan ini bersifat membantu orang lain.

















PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Karir adalah semua jabatan (pekerjaan) yang mempunyai tanggung jawab individu yang digunakan untuk menjelaskan individu pada masing-masing peran atau statusnya. Sedangkan, bimbingan karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, serta mampu mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat mengelola pengembangan karirnya.
Dalam bimbingan karir terdapat beberapa teori tentang perkembangan karir, namun teori perkembangan karir dari Donald E. Super dan John L. Holland adalah teori yang berkesinambungan dengan arah pilihan karir siswa SMP dilihat dari hasil wawancara. Teori kedua ahli ini membahas mengenai minat dan kemampuan, faktor hereditas (keturunan), pengaruh lingkungan, dll. Hal ini sesuai dengan alasan dan pekerjaan orangtua dalam siswa memilih cita-citanya, yaitu karena berminat dibidang tersebut atau karena mengikuti jejak orangtua mereka ataupun pengaruh orangtua dan keluarga mereka.




















DAFTAR PUSTAKA
Prayitno & Amti, Erman.,Dasar – Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta,2004.
Sukardi, Dewa Ketut & Kusmawati, Desak P.E. Nila., Proses Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar